Melenyapkan Perundungan (Cerita praktik baik Metode STAR)

 


Di sekolah kami SMPN 2 Kemang kab. Bogor saya sering kali melihat dan menyaksikan serta menerima pengaduan berkaitan dengan tindakan perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah. Kondisi ini sering jadi pemicu terjadinya keributan atau juga perselisihan antar siswa, seperti contohnya kejadian seperti mengucilkan teman yang punya perbedaan misalnya berbadan gendut, hitam, lusuh dan lain sebagainya





Akar permasalahan  yang ditemukan ternyata banyak hal seperti pergaulan siswa dengan individu yang kurang baik akhlaknya, pengaruh dari teman permainannya, diancam oleh orang yang lebih punya kuasa terhadapnya, perhatian orang tua yang kurang atau kadang karena terlalu banyak permainan game online yang mempengaruhinya secara tidak sadar, semuanya itu dapat menjadi pemicu seseorang melakukan perundungan kepada temannya.

Tantangan yang saya hadapi dalam melaksanakan praktik ini sangat beragam, mulai dari karakter siswa, penggunaan media sosial, kurangnya dukungan guru, tenaga kependidikan dan orangtua serta lingkungan. Tantangan lainnya juga seperti belum adanya penyuluhan tentang perundungan ini secara rutin dari instansi terkait juga belum meratanya pemahaman dari seluruh warga sekolah tentang perundungan sehingga kadang terjadi perundungan yang seakan tidak disengaja terjadi, semua ini butuh solusi yang terbaik untuk mewujudkan lingkungan sekolah ramah anak dan aman dari perundungan.

Yang saya libatkan dalam usaha ini yang terutama adalah guru, tenaga kependidikan, orangtua dan lingkungan, kemudian juga dengan instansi terkait seperti puskesmas, polsek atau koramil serta desa dan kecamatan.

Langkah-langkah yang dilakukan yang pertama adalah membuat perencanaan kegiatan pencegahan perundungan, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat seperti pwmbuatan poster anti perundungan, sosialisasi kepada warga sekolah secara kontinyu dan berkala.

Selanjutnya sosialisasi secara umum pada saat upacara bendera atau kegiatan gabungan, rapat dinas guru, rapat bersama komite dan orangtua serta pertemuan dengan instansi terkait

Untuk sosialisasi yang lebih terfokus dimulai dari pengurus kelas, OSIS, pengurus dan anggota seluruh ekstrakurikuler serta pengimbasannya kepada swluruh warga sekolah.

Dampak dari kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah siswa dan guru dapat memahami tentang perundungan secara lebih jelas, setelah itu lambat laun perundungan akan berkurang, seluruh warga dapat saling mengingatkan tentang perundungan, mengatasi bila terjadi perundungam juga menanggulangi korban dan pelaku perundungan agar terciptanya sekolah ramah anak, nyaman dan anti perundungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP