Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

MEMBACA KRITIS

Kemampuan membaca sebagai salah satu paling penting dari kompetensi inti literasi merupakan keahlian kognitif linguistik yang kompleks.  Membaca merupakan keterpaduan antar kemampuan yang berbeda-beda, tidak hanya memaksimalkan fungsi penglihatan, namun juga indra pendengaran dan gerak, serta kemampuan daya ingat yang umumnya bersifat jangka pendek (short term memory).  Anwar Karim (2000: 41) dalam www.makmalpendidikan.net Kemampuan membaca dan berbahasa (intelegensi verbal) akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran penguasaan berbagai mata pelajaran dan bahkan juga berhitung yang menggunakan bahasa (logika). Sehingga, kemampuan bahasa tersebut akan menunjang kemampuan berpikir anak dalam memecahkan masalah dengan cara berpikir logis. Membaca merupakan sumber ilmu, membaca merupakan sumber pengetahuan, membaca merupakan jendela dunia, bahkan membaca (iqra') merupakan perintah pertama di dalam wahyu alqur'an. tahukah kalian membaca itu apa? Membaca berasal dari ka

PARA PEJUANG LITERASI

Perjalanan WJLRC merupakan saat yang membahagiakan sekaligus menegangkan, karena semangat mulai turun dari peserta dan juga beberapa guru pembimbing, demikian juga guru perintis mulai merasa kesulitan dalam melangkah, semangat yang pada awalnya sangat kuat perlahan mulai turun dibayangi kegiatan mengajar yang semakin berat, materi belum tersampaikan dan masalah lain yang kadang ikut menghampiri. Peranan kepala sekolah sangatlah diperlukan dalam tetap menyemangati guru dan juga peserta wjlrc, target buju yang tiga buah dengan susah payah dapat diselesaikan, walaupun ada juga beberapa anak peserta yang mulai kendor karena kurang diberi semangat, dengan kerja sama dan juga kekuatan bersama akhirnya semua dapat dilewati dengan baik. Perjuangan selanjutnya adalah saat presentasi, beberapa anak mulai terlihat jenuh dan tidak berani tampil, namun dengan dorongan dan dukungan teman serta guru pembimbing dan perintis semangatnya timbul kembali. Belum selesai perjuangan pada

BULAN PERTAMA WJLRC

September 2016 merupakan awal pergerakan program WJLRC, awal yang berat untuk seluruh aktivisnya. di bulan inilah kegiatan membaca yang merupakan kegiatan nasional dalam rangka mensukseskan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) Persiapan-persiapan yang telah dilaksanakan beberapa bulan mulai dari awal diresmikannya Gerakan Literasi Sekolah, ditinjak lanjuti dengan WJLRC yang merupakan program lanjutan dari program Adelaide yang agak tersendat karena kurangnya gerakan dari para alumninya sehingga dirasa perlu untuk dikuatkan dengan WJLRC ini. Workshop awal dari gerakan ini adalah dengan diadakannya workshop untuk penggerak di Lembang, setelah itu diperkuat lagi dengan workshop untuk perintis, 1.600 sekolah di Jawa barat terlibat dalam program mulia untuk memajukan literasi Indonesia yang sudah sangat memprihatinkan dengan data 0 buku pertahun dari siswa Indonesia. Bulan September ini gerakan literasi dalam WJLRC memasuki tahap penentuan, bila sekolah dan seluruh warganya tidak m

PRINSIP-PRINSIP MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN

Mengutip Heinich yang dikutip oleh Sugyar dkk (2009), mengemukakan model perencanaan penggunaan media yang ke dalam 5 garis besar : 1.Analisa kelompok sasaran 2.Merumuskan tujuan pembelajaran 3.Manajemen kelas 4.Interaktif 5.Adanya evaluasi media pembelajaran efektif, maka kita harus merencanakannya dengan mempertimbangkan 5 hal di atas 1.         Kelompok sasaran, kita harus analisa siswa yang akan kita ajar berdasarkan jenjang pendidikannya, jenis kelamin, gaya belajar, pengetahuan dasar, keterampilan dan sikap siswa Siswa SD kelas 1 pasti akan beda kebutuhannya dengan siswa kelas 4 Kesukaan mainan atau topik pembicaraan siswa perempuan dan laki-laki ada perbedaan Gaya belajar, ada yang kinestetik, auditori dan ada yg visual pengetahuan dasar juga sangat mempengaruhi, siswa yg akan kita ajari tentang pembagian. Jika siswa tersebut sudah faham perkalian maka akan lebih mudah memberikan pemahaman ketimbang yg belum faham 2.         T ujuan pembelajaran , da