Puasa dan Mandi

 Hari ke 16


Mulai masuk bagian akhir ramadhan semakin banyak perubahan yang terjadi, terutama sekali kebiasaan yang dilakukan di luar bulan ramadhan, tidak dilakukan saat bulan ramadhan, misalnya keliling tanpa tujuan, mampir di coffe shop atau mall, melakukan perjalanan jauh dan lain sebagainya. Perubahan kebiasaan ini karena keinginan untuk dapat mengurangi aktifitas berlebih yang akan mengakibatkan rasa lapar, haus dan lelah akan semakin kuat.

Kegiatan yang rutin dan harus dilakukan adalah mandi, ada mandi yang tujuannya menyegarkan badan dan bersiap melakukan aktifitas, ada juga mandi setelah melakukan aktifitas. Keduanya utamanya adalah membersihkan badan. Di bulan ramadhan ini kadangkala mandi bisa menjadi makruh selanjutnya kita akan lihat kenapa begitu ya?

Mandi wajib

Mandi wajib adalah mandi yang dilakukan setelah aktifitas yang selesai dilakukan,

Setiap umat Islam harus melakukan mandi junub atau mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadas besar sebelum beribadah, mandi wajib dilakukan setelah berhubungan seks, sehabis nifas, dan berhentinya haid.

Mandi wajib di bulan Ramadhan pun sangat dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah agar bebas dari hadas besar. Jika tidak melakukan mandi wajib maka masih ibadahnya dianggap tak sah. 

Untuk itu, penting melakukan mandi wajib khususnya pada bulan Ramadhan, di mana banyak umat Muslim yang berlomba-lomba mendapatkan pahala. 

Tak ada salahnya menjalani mandi wajib di bulan Ramadhan agar tubuh selalu terbebas dari hadas besar.

Ritual mandi wajib sebenarnya hampir sama dengan membersihkan diri ketika mandi sehari-hari. Hanya saja, perlu membaca niat dan mengikuti tata cara mandi wajib di bulan Ramadhan ini. 

1. Niat Mandi Wajib

Sebelum melakukan mandi wajib di bulan Ramadhan, kita perlu membaca niat dan doa terlebih dahulu. Niat mandi wajib disesuaikan dengan tujuan melakukannya. Baca niat sebelum mandi junub hukumnya wajib.

Niat Mandi Wajib Secara Umum

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin:

Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya:

“Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu kerena Allah ta'ala.”

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin:

Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi ta'aala

Artinya: 

“Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.”

Niat Mandi Wajib Setelah Nifas

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin:

Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi ta'aala

Artinya: 

“Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.”

TATA CARA MANDI WAJIB DI BULAN RAMADHAN

1. Awali dengan Membasuh Tangan

Sebelum mulai mandi wajib, ada baiknya kita membasuh telapak tangan terlebih dahulu. Sesuai sunah Rasul, basuh telapak tangan sebanyak tiga kali agar bersih dan terhindar dari najis.

2. Bersihkan Area Lipatan Tubuh serta Kemaluan

Setelah itu, gosok semua area lipatan tubuh serta bagian kemaluan. Kita perlu membersihkan lipatan ketiak, pusar, dubur, hingga bagian intim. 

3. Bilas Tangan Kembali

Setelah membersihkan seluruh tubuh, cuci tangan kembali. Seperti poin nomor dua, kita dianjurkan mencuci tangan sebanyak tiga kali dan kali ini menggunakan sabun. Tujuannya untuk membersihkan area tangan yang mungkin terkena kotoran dari tubuh. 

4. Lakukan Gerakan Wudhu

Selanjutnya bisa melakukan gerakan wudhu saat mandi wajib. Ini untuk memastikan semua bagian tubuh sudah dibersihkan. 

5. Siram Kepala

Basahi atau siram kepala sebanyak tiga kali ketika mandi wajib hingga ke pangkal rambut.

6. Basahi Seluruh Tubuh

Akhiri mandi wajib dengan membasahi seluruh tubuh. Mulai mengguyur tubuh dari sisi kanan terlebih dahulu baru bagian kiri, demikian sampai seliruh bagian tubuh terbasuh air.

Selanjutnya tentang mandi apakah makruh di bulan ramadhan? Selama mandi yang bertujuan membersihkan badan dari kotoran atau hadas maka dibolehkan, waktu mandipun di sesuaikan dengan kebutuhan. Yang terpenting adalah air tidak masuk dan terhirup dengan sengaja saat mandi.

Beberapa orang mengira bahwa mandi setelah Zhuhur atau Ashar hukumnya makruh sehingga menghindarinya.  Dalam Islam,  mandi setelah Zhuhur dan Ashar di bulan Ramadhan tidak apa-apa dan dibolehkan. Bahkan Rasulullah SAW sendiri pernah membasahi kepalanya saat berpuasa karena hari yang terlalu panas.

Hadistnya sebagai berikut :
Sungguh, aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Al ‘Aroj mengguyur kepalanya -karena keadaan yang sangat haus atau sangat terik- dengan air sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. ” (HR. Abu Daud no. 2365)

Untuk yang memang pekerjaannya berurusan dengan air maka mau tidak mau harus tetap menjaga keutuhan puasanya dengan tetap berusaha agar tidak membatalkan puasanya.

Yang tidak dibolehkan adalah berendam dengan sengaja saat cuaca panas dan memasukkan kepala ke dalam air sehingga air tertelan dengan kesengajaan.

Mohon masukan bila ada hal yang kurang tepat. Semoga bermanfaat.


Sumber : https://www.haibunda.com/moms-life/20210414060042-68-208694/tata-cara-mandi-wajib-di-bulan-ramadhan-yang-tepat/amp,
https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-mandi-selepas-ashar-di-bulan-ramadhan/amp,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP