Puasa dan Kesehatan
Hari ke 1
Perintah Allah mengenai puasa ada dalam Al Quran surah Al Baqoroh 183,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”QS Al- Baqarah 2:183.
Secara umum puasa adalah menahan diri untuk tidak makan dan minum selama.kurang lebih 14 jam di Indonesia, bagaimana reaksi tubuh ketika tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama itu? Apakah tubuh akan kekurangan energi? Apakah puasa itu sehat?
Ini tentunya memberi dampak besar pada kondisi tubuh kamu. Pada hari-hari pertama, kamu mungkin akan merasa lemas dan pusing. Namun bila dilakukan secara sehat, puasa dipercaya dapat mendatangkan banyak manfaat baik untuk kesehatan. Untuk memastikannya, kamu perlu tahu dulu apa saja yang terjadi di dalam tubuhmu selama berpuasa.
Perubahan gaya hidup yang terjadi selama bulan puasa, baik pola makan, tidur, dan kebiasaan sehari-hari menyebabkan terjadinya banyak perubahan di dalam tubuh, mulai dari perubahan fisiologi (yang berhubungan dengan komposisi tubuh dan fungsi organ), hematologi (yang berhubungan dengan darah dan cairan), dan biokimia darah (yang berhubungan dengan elektrolit tubuh). Perubahan ini disebut juga sebagai fisiologi berpuasa.
Berikut beberapa perubahan fungsi organ yang terjadi selama kamu menjalankan puasa:
1. Mulut
Meskipun tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama berpuasa, tapi kelenjar air liur tetap bekerja memproduksi air liur untuk mencegah mulut menjadi kering. Ini bisa mencegah bau mulut.
2. Lambung
Produksi asam lambung menurun saat kamu berpuasa. Ini untuk mencegah terkikisnya dinding lambung oleh asam, karena tidak adanya asupan makanan untuk digiling, sehingga luka lambung bisa dihindari.
3. Liver
Organ yang satu ini bertugas untuk memecah cadangan gula sebagai sumber energi pertama.
4. Pankreas
Dalam keadaan normal, pankreas berfungsi untuk memproduksi insulin, hormon yang mengubah glukosa agar dapat disimpan menjadi cadangan energi. Namun selama puasa, produksi insulin berhenti dan hormon ini memberitahu liver untuk memecah penyimpanan gula yang terdapat di dalam liver. Produksi digestive juice juga menurun.
5. Usus Kecil
Karena tubuh tidak mendapatkan asupan makanan selama belasan jam, usus kecil pun bisa beristirahat dari pekerjaannya untuk sementara, yaitu mengolah makanan dan menyerap nutrisi. Usus kecil hanya bergerak secara regular saja setiap 4 jam.
6. Usus Besar
Usus besar mengontrol penyerapan air selama kamu berpuasa untuk menjaga keseimbangan cairan.
Fase yang Terjadi pada Tubuh Saat Puasa
Tahukah kamu bahwa tubuh akan beradaptasi terhadap perubahan pola makan yang terjadi pada saat kamu berpuasa. Berikut fase-fase yang akan dialami tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap keadaan puasa.
Pada 1–2 hari pertama, puasa mungkin terasa sangat berat. Manusia akan merasakan rasa lapar yang intens pada periode ini. Selain itu, kadar gula, tekanan darah, dan denyut jantung juga akan menurun. Tubuh akan mulai menggunakan cadangan gula yang tersimpan di hati dan otot untuk menghasilkan energi. Kondisi inilah yang menyebabkan kamu mungkin akan merasa pusing dan lemas pada hari-hari pertama puasa.
Pada periode 3–7 hari, tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi. Karena tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh, sistem pencernaan pun bisa beristirahat, sehingga seluruh energi bisa digunakan untuk pembersihan dan penyembuhan. Pada periode ini, aktivitas sel darah putih dan sistem imun meningkat.
Pada periode 8–15 hari, tubuh bisa melakukan detoksifikasi secara efisien, sehingga memungkinkan terjadinya penyembuhan secara alami. Memasuki minggu kedua puasa, tubuh kamu juga sudah tidak terasa lemas lagi, sebaliknya kamu akan merasa lebih enerjik dan pikiran terasa lebih jernih dan baik.
Dan pada 16–30 hari, tubuh berhasil beradaptasi pada keadaan puasa, konsentrasi dan daya ingat kamu akan meningkat, dan emosi lebih stabil. Ketika proses detoksifikasi selesai, tubuh bisa bekerja lebih maksimal dalam mengganti jaringan yang rusak.
Itulah perubahan yang terjadi pada tubuh selama kamu berpuasa yang sekaligus juga menjelaskan mengapa puasa dapat memberi banyak manfaat baik untuk kesehatan tubuh. Jadi, jangan hanya dijalankan sebagai ibadah di bulan Ramadan saja, puasa juga baik dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kondisi kesehatanmu.
Apa yang Terjadi Ketika Seseorang Berpuasa?
Berpuasa atau tidak, tubuh seseorang akan tetap membutuhkan energi.
Sumber energi yang paling dibutuhkan tubuh adalah kandungan gula yang bernama glukosa. Biasanya berasal dari karbohidrat termasuk buah-buahan, sayur bahkan makanan manis lainnya.
Liver dan otot manusia menyimpan glukosa dan melepaskannya ke dalam aliran darah kapan pun tubuh membutuhkannya.
Namun dalam berpuasa, proses ini berubah. Setelah 8 jam melakukan puasa, liver akan menggunakan simpanan glukosa terakhirnya. Pada tahap ini, tubuh akan memasuki masa gluconeogenesis, di mana tubuh bertransisi ke mode puasa.
Studi menunjukan bahwa gluconeogenesis membuat kalori terbakar lebih banyak. Tanpa karbohidrat, tubuh dapat membuat glukosanya sendiri dari lemak. Pada akhirnya, tubuh akan kehabisan energi ini dan mode puasa akan berubah menjadi mode kelaparan. Pada saat kelaparan metabolisme tubuh manusia menjadi melambat dan memulai membakar jaringan otot untuk menjadi energi. Meski trik ini terkenal di program diet, kelaparan yang sesungguhnya akan terjadi setelah beberapa hari atau minggu tanpa makan. Jadi untuk mereka yang berpuka puasa setelah 24 jam, sangat aman untuk melakukan aktivitas itu selama sehari. Kecuali Anda memiliki masalah kesehatan lainnya.
Apakah Puasa Dapat Menyebabkan Bobot Tubuh Turun?
Studi menunjukan bahwa puasa dapat membantu orang menghilangkan berat badannya, namun ternyata itu tidak untuk semua orang. Beberapa plan diet yang terkenal adalah berpuasa selama 12-16 jam bahkan 24 jam. Beberapa peraturan diet hanya memperbolehkan orang mengkonsumsi air ketika berpuasa dan dilarang menimum minuman berkalori.
Puasa tidak selalu lebih baik daripada metode penurunan berat badan lainnya, termasuk mengurangi asupan kalori harian dengan jumlah sedikit. Dalam studi terbaru, orang dengan berat badan obesitas yang melakukan puasa sebentar-sebentar selama 12 bulan kehilangan berat badannya lebih banyak, dibanding orang yang melakukan diet tradisional. Namun hasil riset ini tidak signifikan secara statistik.Batas-batas puasa tampaknya kurang berkaitan dengan efek fisik, sebab hal itu tergantung bagaimana gaya hidup seseorang. Contohnya, studi yang sama menunjukan orang-orang yang lebih sering berpuasa cenderung menyerah dari upaya penurunan berat badan dibanding orang-orang yang melakukan diet tradisional. Diet tradisional biasanya dilakukan melalui menghitung kalori. Para riset menyimpulkan bahwa ada kesulitan bagi seseorang untuk menjaga jadwal puasa. Kekhawatiran utama adalah keinginan makan setelah puasa. Beberapa ahli soal puasa setuju bahwa mudah untuk menurunkan kesuksesan penurunan berat badan dengan makan berlebihan setelah periode puasa. Selain menurunkan bobot tubuh, studi menunjukan bahwa berpuasa dapat membuat jantung lebih sehat. Bahkan di beberapa riset puasa yang dilakukan pada hewan, puasa dapat membantu mengobati beberapa jenis kanker dan membuat memori pikiran lebih baik.
Jangan Lupa Minum Air
Minum air yang cukup merupakan hal yang penting bagi kesehatan sehari-hari, meski orang melakukan puasa atau tidak. Banyak dari pakar kesehatan merekomendasi untuk orang meminum setidaknya 2 liter setiap hari.
Orang dapat meminum banyak air selama puasa, kecuali ada aktivitas larangan dari keagamaan orang dapat meminum air untuk mengurangi kelaparan. Ketika berpuasa selama 24 jam, kebanyakan orang mengkonsumsi minuman seperti kopi dan minuman lainnya yang mengandung gula dan kalori.
Risiko Puasa
Meski puasa memiliki keuntungan kesehatan, namun orang dengan diabetes dan mereka yang memiliki riwayat gangguan makan atau eating disorder harus lebih memperhatikan jadwal puasanya. Selain itu, ibu hamil dan menyusui juga harus memperhatikan makanan mereka bila ingin berpuasa. Orang-orang dapat berbuka puasa dengan aman dengan banyak minum air, mengunyah makanan pelan-pelan setidaknya 30 kali. Jangan lupa untuk memakan makanan yang matang dan makan dengan porsi yang kecil. Karena porsi besar dapat menganggu sistem pencernaan setelah berpuasa. Kesimpulannya adalah, tidak makan selama sehari mungkin bisa menjadi jalan untuk orang-orang menghilangkan berat badan. Puasa tidak membantu penurunan berat badan lebih dari pendekatan konvensional lainnya, dan lebih sulit untuk diikuti untuk jangka waktu panjang. Bila seseorang ingin melakukan puasa demi alasan kesehatan, mereka harus menyesuaikan cara puasa yang aman bagi diri dan tidak melakukannya secara berlebihan.
Sumber : halodoc.com, m.liputan6.com
#puasamenulis_1
Komentar
Posting Komentar