Puasa dan Belajar

 Hari ke 8


Untuk tema ini ada 2 hal yang akan kita telusuri yaitu belajar saat puasa dan belajar berpuasa.

A. Belajar Saat Berpuasa

Ramadhan adalah waktu yang tepat, tidak hanya untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, tetapi juga membiasakan diri untuk lebih disiplin dalam hidup. Bukan saja ketika kita harus bangun sahur dan berbuka sesuai waktunya, tetapi juga belajar. Ingat, bulan puasa bukan saatnya untuk bermalas-malasan atau lesu, hanya karena kalian harus tetap belajar dalam keadaan perut kosong karena menahan haus dan lapar. Belajar saat bulan puasa tetap wajib untuk dilakukan, apalagi ini juga menjadi bagian dari ibadah.

Supaya kita tetap bisa semangat belajar dan tetap bisa menjalani hari-hari di bulan puasa ini, simak beberapa tips belajar saat bulan puasa, biar tetap semangat.

Sahur dengan Makanan Bergizi
Waktu sahur merupakan waktu bagi kita untuk mengonsumsi makanan agar tubuh tetap memiliki asupan yang cukup ketika berpuasa. Karena itu, pastikan menu makanan sahur terdiri dari makanan yang bergizi dan bernutrisi supaya tubuh tidak lemas.

Makanan yang berkarbohidrat kompleks seperti nasi merah dan umbi-umbian menjadi pilihan yang baik. Kalian juga memerlukan asupan protein dari ayam, tempe, dan tahu, dilengkapi dengan vitamin dan serat dari sayur dan buah-buahan. Jangan lupa juga untuk minum air yang cukup supaya tubuh tidak dehidrasi ketika berpuasa, lebih baik lagi ditambah susu atau sari buah yang bisa diminum saat sahur, atau air kurma.

Belajar setelah Sahur dan Menjelang Berbuka
Setelah sahur, biasanya apa yang kita lakukan? Kalau jawabannya adalah tidur, sebaiknya dihindari di bulan puasa ini. Karena tubuh baru terisi oleh makanan, setelah sahur adalah waktu yang optimal untuk belajar. Otak menjadi lebih awas dan mudah menyerap pelajaran.

Menjelang berbuka juga menjadi waktu yang baik untuk belajar. Tapi, perhatikan materi yang kita pelajari di sore hari karena tubuh sudah mulai kekurangan asupan air dan makanan. Jadi, manfaatkan waktu jelang berbuka dengan membaca ulang atau review materi yang telah dipelajari sebelumnya. Dengan belajar, kalian bisa sekalian ngabuburit juga kan?

Batasi Aktivitas di Siang Hari
Karena energi kita terbatas ketika berpuasa, batasi kegiatan fisik di siang hari. Terkadang, kita terlalu asyik bermain sampai lupa kalau ternyata kita berpuasa dan tidak bisa makan atau minum setelahnya. Padahal, azan magrib masih 4-5 jam lagi. Jadinya tubuh kita malah lemas sepanjang hari. Karena itu, kurangi aktivitas yang memakan banyak energi ketika sedang berpuasa. Tapi kalau kegiatan ringan seperti membantu orang tua menyapu, mencuci piring, dan mengangkat jemuran sih enggak masalah. Jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan di rumah.

Tidur Siang
Tidur siang merupakan salah satu cara untuk menyimpan energi serta mengistirahatkan tubuh ketika berpuasa. Dengan tidur siang sejenak, kita dapat merasa lebih segar setelah bangun dan siap untuk belajar. Tapi jangan sampai hari-hari berpuasa hanya diisi dengan tidur, karena kita bisa belajar dan beribadah di bulan Ramadhan.

Berolahraga Ringan
Mungkin tidak disarankan untuk terlalu banyak beraktivitas yang menguras energi ketika berpuasa, tapi tubuh kita tetap perlu olahraga untuk melemaskan otot-otot. Cukup dengan melakukan peregangan atau stretching, senam kecil, dan berjalan kaki di pagi hari, kita bisa menjaga agar tubuh tetap sehat. Dapat juga olahraga yang dilakukan menjelang berbuka agar dapat segera menggantikan cairan dan energi tqnpa terasa juga menunggu waktu berbuka.

B. Belajar Puasa

Anak-anak yang belum balig atau mencapai masa pubertas belum diwajibkan berpuasa Ramadhan. Namun, anak-anak juga perlu diperkenalkan dengan ibadah ini. Lantas, berapa usia anak yang ideal untuk belajar berpuasa?

Idealnya, para orang tua dapat mulai mengajak anak belajar berpuasa saat mereka sudah berusia 7 tahun. Oleh karena masih dalam tahap belajar, anak dapat diajak berpuasa selama beberapa jam saja dalam sehari. Dengan cara bertahap ini, belajar puasa diharapkan tidak memberatkan anak.

Seorang anak dapat dilatih berpuasa saat ia sudah tahu mana yang boleh dan yang tidak, serta sudah mulai bisa bersosialiasi. Biasanya, kemampuan itu dicapai ketika anak telah berusia enam hingga tujuh tahun. Selain itu, latihan puasa juga bisa dilakukan ketika anak telah melewati masa balita. "Mengingat pertumbuhan otak yang optimal terjadi pada usia balita, maka latihan puasa mulai dapat diterapkan ketika anak melewati periode itu,"

Selain itu, dari sisi kesehatan, anak bisa diajari berpuasa ketika usia tujuh tahun. puasa dapat mengubah kondisi tubuh anak. Setelah 6 jam berpuasa, tubuh akan memecah cadangan gula dalam tubuh (glikogen) untuk menjaga kadar gula dalam rendah. Bila puasa dilanjutkan hingga 16 jam, maka perlahan cadangan glikogen akan habis. Lalu, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Protein sebagai zat pembangun tubuh akan diusahakan untuk dijaga dan merupakan komponen terakhir yang akan dipakai bila puasa terus berlanjut. Semakin kecil usia anak, maka cadangan glikogen yang dimiliki juga semakin sedikit. Maka, bayi dan balita lebih berisiko mengalami hipoglikemia, yaitu berkurangnya kadar gula darah di tubuh. “Anak yang berusia di bawah tujuh tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa,”

Tips Mengajarkan Anak Berpuasa

Pra ramadhan :
1. Ketika menjelang masuk bulan Ramadhan, pada orang tua disarankan lebih dulu mengajarkan dasar-dasar ibadah puasa kepada anaknya.
2. Ajak anak makan lebih sedikit sepanjang hari untuk mengendalikan godaan makan besar.
3. Saat Ramadan semakin dekat, kurangi porsi makanan anak dalam sehari. Mengurangi porsi bisa menyelaraskan pikiran, tubuh dan nafsu makan anak dengan puasa
4. Secara bertahap kurangi konsumsi garam dan gula anak Konsumsi garam dan gula tinggi bisa membikin rasa haus dan nafsu makan berlebih

Saat sudah masuk bulan Ramadhan para orang tua dapat mengajarkan anak untuk berpuasa dengan sejumlah cara di bawah ini. Secara bertahap inisiasi anak ke bulan puasa.
1. Di tahap awal, ajak anak berpuasa hingga jam 10 pagi saja. Lama puasa anak lalu bisa diperpanjang hingga waktu zuhur, lalu asar.
2. Berikan makanan yang tepat bagi anak pada saat sahur.
3. Berikan makanan yang lambat dicerna dan kaya serat, seperti buah dan sayur.
4. Jangan biarkan anak makan berlebihan (saat sahur atau berbuka). Makan berlebihan bisa memicu kembung dan gangguan pencernaan.
5. Hindarkan anak dari makanan pedas, yang bisa memicu asam lambung.
6. Berikan makanan sumber energi dan protein pada anak. Sumber protein yang diperlukan anak, seperti susu, keju, yogurt. Sedangkan sumber energi penting bagi anak, seperti nasi dan kentang.
7. Berikan makanan yang beragam dan kaya vitamin kepada anak.
8. Berikan pemahaman terua menerus tentang manfaat dan pahala puasa.
9. Ajak anak melakukan aktifitas yang menyenangkan selama berpuasa sehingga metka dapat melupakan rasa lapar dan haus namun tetap ceria dan semangat.

Demikian beberapa hal tentang belajar berpuasa untuk anak, semoga makin membuat puasa kita makin berharga.

Sumber : https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/tips-belajar-saat-bulan-puasa-biar-tetap-semangat-4065/amp/, "Usia Ideal Anak Belajar Puasa dan Tips Mengajarkannya Saat Ramadhan", https://tirto.id/fkBg.

#puasamenulis_8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP