KULTUM

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillahirabbil aalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada kita semua sehingga sampai saat ini kita masih diberikan nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat wal afiat yang sangat kita perlukan dalam melaksanakan kegiatan kita sehari-hari, saat ini kita dalam kultum yang sedikit banyak akan mengingatkan kita pada pencipta alam semesta ini.  Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Serta tidak lupa kita panjatkan syukur kita kepada-Nya agar kita senantiasa dilimpahkan nikmat yang lebih besar lagi aamiin YRA

Para pirsawan yang terhormat dan dimulyakan Allah, perkenankanlah penulis memberikan sebagian pengetahuan mengenai kultum itu sendiri yang merupakan sebuah singkatan dan entah siapa yang memulai sehingga istilah ini menjadi sangat umum dalam keseharian kita dalam syiar agama Islam.
*Kultum merupakan singkatan kata dari kuliah tujuh menit*, namun pada kenyataannya kultum akan lebih dari tujuh menit, mengapa demikian kiranya? Ternyata kultum dapat berubah penafsirannya tergantung dari ustadnya ingin menggunakan yang mana, *tujuh, tujuh belas, tujuh puluh, tujuh puluh satu, tujuh puluh lima dan seterusnya*, sehingga bila kita menggunakan pencatatan waktu seperti stopwach tidak pernah ada yang akurat dalam menggunakan kultum ini.

Untuk *kuliah tujuh menit*, biasanya pada saat yang sangat singkat, tujuh menit tidak akan terasa sangat singkat, tapi jangan pernah mencoba untuk tidak bernafas dalam tujuh menit, pasti anda akan semaput, atau mencoba memegang aliran listrik selama tujuh menit, fatal akibatnya, makan tujuh menit seakan makan yang terburu-buru, namun  bila digunakan dalam memberikan tausiyah, tujuh menit sangatlah sedikit waktu untuk menyampaikan sesuatu hal yang agak berat, tujuh menit akan memberikan pencerahan singkat namun akan memberikan manfaat yang tidak terhingga, tujuh menit harus disiapkan dengan hal yang sangat bermanfaat, hanya intinya saja yang akan tersampaikan tanpa penjabaran yang luas serta tanpa tanya jawab. Demikian kultum yang pertama yang umum dilaksanakan di majelis atau pengajian singkat untuk menyampaikan hal yang sederhana.

Kultum yang kedua adalah *kuliah tujuh belas menit*, ini digunakan pada masa ramadhan, ceramah sebelum melaksanakan shalat tarawih, atau sesaat setelah pelaksanann sholat shubuh, tjuh belas menit sudah sangat ideal untuk menyampaikan hal yang sederhana dan tidak memerlukan penjelasan mendalam, namun tetap tidak bisa dilakukan tanya jawab untuk kultum yang kedua ini, mengapa? Karena kultum ini memerlukan ringkasan materi yang sederhana namun memikat pendengarnya, tujuh belas menit kalau dalam pemberian mata kuliah ataupun skripsi adalah bagian latar belakang, penentu untuk kuliah itu didengar atau ditinggalkan oleh pendengarnya, teknik kultum kedua ini sebenarnya pembicara harus dapat berinteraksi dengan pendengarnya, buat pendengar merasa tertarik dengan isi materi yang dibawakan, bawakan dengan ringan namun berbobot, seperti amanat pembina upacara, itupun singkat namun bila pembicara tidak dapat menguasai audiens akan sangat fatal akibatnya, pendengar akan tidak peduli dengan apa yang disampaikan pembicara, untuk pembina upacara akan kita kupas di lain artikel.

Kultum yang ketiga atau terakhir adalah *kuliah tujuh puluh menit, tujuh puluh lima dan seterusnya sampai kuliah tujuhpuluh sembilan menit*, ini adalah batas maksimum untuk kultum, bila lewat maka berubah menjadi *kuldem*, kuliah delapan menit dan seterusnya, merubah  yang awalnya kultum. Kultum terakhir ini biasanya digunakan untuk pengajian dan pembahasan tingkat mendalam, dikultum ini juga dapat menyediakan tanya jawab dan sharing informasi karena waktunya yang panjang, durasi yang panjang ini akan memudahkan penceramah untuk menyampaikan materi secara mendalam dan mendetail, tapi tidak digunakan pada shalat tarawih atau kultum shubuh, pasti jamaah akan tidur atau mungkin malah meninggalkan penceramah.

Demikian selintas tentang kultum dan jangan menanyakan lagi kenapa kultum kadang terasa panjang, katanya kultum ternyata lama, lihat atau tanya dulu penceramahnya jangan berburuk sangka, kadangkala hal yang ingin disampaikan adalah hal yang menarik untuk penceramah dan diharapkan akan bermanfaat untuk pemirsanya, namun ada kalanya sulit untuk menerima kultum sebagus apapun jika perutnya lagi mulas atau ngantuk atau karena sebab musabab lain,  oleh sebab itu marilah kita bersama-sama selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari perbuatan yang tidak berguna, 

Akhirukalam, 

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
#artikel_aki

250616

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP