GUGEL I'M COMING

(perjalanan menembus waktu, menempuh halangan)

Perjalanan kali ini memang sudah direncanakan, berawal dari surat undangan yang berwarna putih (bukan biru) berdebar saat membukanya, dengan hati-hati dan perlahan amplop itu aki buka.... ternyata di dalam amplop tersebut ada .... Selembar kertas, iya benar hanya selembar kertas dan aki buka dengan segera, ternyata undangan dari SMA ICM, untuk menghadiri sosialisasi program sekolah. Undangan yang dibagikan kamg Amru master suhu english di Kagum Corporation membuat sejuta pertanyaan berhimpit dalam pikiran seperti apa SMA ICM Gunung Geulis?
Hari demi hari berlalu hingga sampailah pada hari yang ditunggu, sabtu 4 Juni 2016. Aki telah tanya arah ke gunung geulis ke kang Amru dan telah dijelaskan mendetil arah dan lokasinya sehingga kemungkinan tersasar hanya sekitar 5%, ditambah lagi ada google maps yg sangat membantu perjalanan aki, tapi apa yg terlihat di google maps sungguh membuat aki terkejut, aki melompat tak percaya, terhenyak di sofa sambil memandangi gawai aki yg hampir seluruh jalan menuju gugel berwarna merah ... Merah menyala, hanya menyisakan beberapa warna kuning dan warna hijau hanya satu, depan rumah aki, namun karena aki telah berjanji ke kang amru akan datang, maka aki tepati janji itu seperti janjiku padamu kasihku.

Setelah pamit ke orang rumah terutama bidadari mungilku, aki berangkat dengan diiringi tatap mata dan lambaian tangan, seakan enggan melepas kepergian aki. Perlahan namun pasti motor mulai melaju ke depan, kalau ke belakang namanya mundur. Belum 1 km aki dihadang ratusan tronton yang membawa batu besar, mobil-mobil raksasa ini memenuhi jalan parungpanjang sehingga aki harus mencari celah untuk dapat terus melaju, melewati rel kereta ternyata barisan mantan  eh barisan truk tronton sudah mengular tidak menyisakan celah untuk aki bermanuver, akhirnya aki putuskan mencari jalan pintas yang bisa dilewati motor walaupun melewati  sawah, ladang dan pegunungan. Satu rintangan terlewati akhirnya aki mulai lancar melaju memasuki wilayah banten tepatnya kab. Tangerang, untuk mencapai Gunung geulis diperlukan perjalanan melewati 2 provinsi dan 6 kota/kabupaten, kab bogor-kab tangerang-kota tangsel-kab bogor-kota bogor-kab bogor, gak usah protes, baca aja.. Nanti aja kalau mau nanya.

Melewati kota tangerang selatan gangguan mulai terasa, rantai motor berbunyi oclak-oclok seperti mau copot, ternyata rantai kendor, akhirnya perlahan aki mengendarainya. Tapi apa yang terjadi kemudian? Saat aki memasuki wilayah kab. Bogor tak terduga, tak disangka, rantai motor aki putus dan menggeletak di tengah jalan dengan pasrah, sedangkan aki memutar gas tanpa hasil, motor hanya meraung hebat tanpa bisa melaju, akhirnya aki berhenti dan menjemput rantai motor aki yang terpuruk menghiba di tengah jalan. Dengan tetap tersenyum walau masygul aki mendorong motor mencari bengkel terdekat untuk memperbaiki rantai tersebut, untungnya hanya 100 meter dari tkp ditemukan bengkel yang sudah buka, saat itu masih pagi, anggapan aki hikmahnya adalah bisa berolahraga namun heneg, ngedorong motor pagi-pagi. Sang montir dengan cekatan memperbaiki motor aki dan beberapa saat kemudian motor siap kembali, padahal aki sedang update status melihat situasi dan benar saja kangmas eka mengabarkan beliau berangkat juga dari ciampea namun sendiri karena soulmatenya om catur sedang sakit, padahal kita sudah sepakat akan datang bersama.

Perlahan aki lanjutkan perjalanan sampai di wilayah pasar prumpung, wheladhalah ... Antrian mobil, motor, truk, gerobak, bus sudah terlihat menghalangi di depan, namun tidak ada jalan pintas di daerah ini kecuali setelah melewati perempatan pasar, sedikit demi sedikit aki maju namun pasti, sampai perempatan aki ambil arah ke gunung sindur, ada jalan memotong yang sepi tembus kembali ke jalan ciseeng, namun memang sepi karena jalannya ternyata rusak parah, berlumpur, bernoda, berlimbah dosa dan tumpukan sampah menghiasi jalan tersebut, lewati dengan susah payah akhirnya aki memasuki jalur jalan raya ciseeng yang sudah mulus dan beton, dahulunya belum lama jalan ini menjadi ruas jalan yang dibuat seperti banyak empang lele dan ditanami pohon pisang oleh masyarakat saat demonstrasi menuntut perbaikan jalan, ciri khas jalan ciseeng ini adalah polisi tidur dan garis kejutnya berdekatan, ada 48 titik garis kejut dan polisi tidur dibuat masyarakat untuk mencegah balapan liar dan juga kebut-kebutan yang mengakibatkan banyak kecelakaan, namun membuat tidak nyaman pengendara karena sering terlempar dari tempat duduk saat tidak melihat poldur ini. Tanpa hambatan berarti aki sampai di jalan raya parung, jalan penuh kenangan buat aki karena jalan inilah yang dulu aki gunakan mencoba motor untuk lari maksimum pada waktu dulu, aki pernah mencoba rx king sampai mentok speedo 140km/jam, hanya saat itu, dahulu saat jalan raya parung masih sepi, sekarang jangan coba-coba dengan kepadatan lalu lintasnya yang seperti sekarang, 80 km/jam sudah jadi top speed aki. Tidak terasa sudah sampai di jalan baru, lampu merah yang menyala menghentikan laju motor aki, sambil melihat jam di hp, masih jam 8 pagi acara baru dimulai benak aki, beberapa update teman terbaca, kang amru, kang eka serta umi fullmoon yang memantau dan mendoakan aki selalu, karena beliau sebenarnya yang ingin ikut acara tersebut, makasih semuanya.

Di perempatan terlihat banyak polantas yang menghentikan para pelanggar lalu lintas sehingga lalu lintas tertib dan lancar. Lewati jambu dua jalan lancar, hanya lampu merah yang kadang menghentikan aki, lanjut terus melewati kebon raya, terminal baranangsiang sampai tajur tanpa halangan berarti, hanya kumpulan angkot ngetem yang kadang menghalangi laju motor aki.
Sampai tajur perut aki tak bisa diajak kompromi, akhirnya aki memutuskan untuk nyabu sebentar depan klinik medika tajur, ada tukang bubur di situ. Sepanjang jalan sebenarnya aki banyak melihat berbagai macam bubur, bubur cirebon, cianjur, sukabumi, mungkin di lain artikel akan aki bahas, bubur yang aki makan standar saja tanpa ada hal yang istimewa jadi tidak ada yang perlu diceritakan, sebentar saja aki nyabu sambil update dan bersiap melanjutkan perjalanan, tidak lupa melihat googlemap dan terlihat kembali merah dimana-mana. Perlahan aki menuju perempatan ciawi dan benar saja ciawi bagaikan lumpuh tak bergerak, semua kendaraan terdiam, kadang terdengar klakson dari pengemudi yang kesal dan putus asa terjebak di ciawi, perlahan aki mencari celah sempit diantara mobil dan akhirnya dengan susah payah sampai di lampu merah depan pasar ciawi, ternyata ratusan motor sudah terjebak tidak bergerak, tiba2 aki melihat pengendara motor yg membonceng anak sd berputar balik, secara reflek aki ikut memutar balik dengan asumsi pasti orang tersebut penduduk dekat karena tidak memakai helm dan membonceng anak sd, aki mengikuti kemana arah pengendara tersebut melewati jalan tembus dan benar saja tiba-tiba aki sudah sampai gadog, alhamdulillah, aki mengenali jalan tembus ini dari gadog rest area ke perempatan gadog lewat pemukiman masyarakat puncak yg timbul persis di jalur puncak depan vimala hotel.

Sepanjang jalan tembus itu aki sangat menikmati suara gemercik air sungai yg deras dan bersih yang tidak pernah aki jumpai di daerah parungpanjang lebakwangi. Saat sedang menikmati suasana tersebut tiba-tiba terdengar kembali suara yang membuat aki risau dan benar saja klotak-klotak bletak dan kembali aki melihat rantai motor itu tergeletak di tengah jalan, untungnya tadi aki melihat ada bengkel yang dilewati dan aki memutar arah menuju bengkel tersebut. Namun ternyata aki harus mengantri karena ada beberapa motor lain yg sedang diperbaiki. Singkatnya motor aki diputuskan harus diganti rantai dan gir serta ditambal blok mesin karena oli bocor akibat baut tutup gir depan yang tembus ke blok mesin, otomatis oli harus diganti, alhamdulillah akhirnya selesai juga jam 11, menyusuri kembali jalan tembus dan muncul di jalan raya puncak .

Langsung meluncur menuju lokasi gunung geulis, setelah melewati smpn 1 megamendung agak bingung Karena jalan yg memecah, setelah menghubungi kang amru tanpa hasil alias tidak diangkat akhirnya dengan semangat advonturir aki ambil jalan tengah langsung ambil jalur yg paling ramai dan ternyata tepat, jalan nenanjak dan berkelok menghadang, dengan mantab motor digeber untuk melalap tantangan tersebut, namun yang terjadi tiba-tiba motor kembali kehilangan tenaga, setelah diperiksa kembali rantai bermasalah, untungnya kembali tadi aki melewati bengkel di baqah tadi, aki tinggal memutar dan meluncur turun seperti naik roller coaster dan sampai di bengkel, saat akan diperiksa terdengar azan zuhur, akhirnya motor aki titipkan di bengkel yang ketiga itu untuk diperbaiki dan aki bisa menunaikan sholat zuhur di masjid,

Alhamdulillah selesai sholat motorpun selesai diperbaiki, ternyata hanya kendor setelannya, akhirnya dengan mantab aki menempuh kembali tanjakan dan tikungan gunung geulis yang indah, tak lupa menghirup oksigen segar yg melimpah di sepanjang jalan, aki penuhi paru-paru dengan seluruh kemampuan maksimal sehingga tubuh terasa segar. Akhir perjalanan sampailah aki di ICM Gunung Geulis yang aki sebut Sekolah di atas awan, yang akan aki buat episode tersendiri, ketemu dengan kang amru dengan senyum khasnya serta pelukan hangat dari kangmas eka menghilangkan penat dan letik setelah 6 jam perjalanan.

Terselesaikan misi gugel i'm coming.
🙏😀

Komentar

Kidung Cinta Bie mengatakan…
Keren Kanda Aki. Dikau memang tim yang hebat

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP