Literasi, Pustakawan dan Bupati

Literasi merupakan kebutuhan esensi manusia, tanpa literasi peradaban tinggi tidak akan dapat terwujudkan, perkembangan literasi dari jaman ke jaman, dari generasi ke generasi mengalami berbagai kondisi seperti turun naik dan pasang surut, banyak sekali faktor yang mempengaruhi kondisi seperti demikian, seperti yang di kemukakan oleh Bapak Satria Dharma dalam seminar peresmian Kagum tentang kewajiban membaca dan menulis bagi setiap manusia yang dimulai dengan turunnya ayat pertama untuk nabi Muhammad yaitu Iqro yang berarti bacalah, walaupun dengan kondisi nabi yang tidak bisa membaca, namun berkat itulah maka mukjizat nabi Muhammad adalah Al Quran yang berisikan perintah, larangan dan aturan dari Allah untuk makhluknya, dari awal yang tidak bisa membaca sampai menjadi pemimpin ter besar umat manusia pada jamannya.
           Pembaca merupakan konsumen utama dari bacaan, tanpa pembaca, bacaan hanyalah bentuk yg tanpa guna, pembaca sendiri banyak sekali ragamnya, pembaca yang sengaja dan tak sengaja, pembaca berita, pembaca humor, pembaca komik dan masih banyak lagi, dalam keseharian yang paling banyak membaca adalah para pelajar dan guru, guru sebagai penyebar virus membaca harus dapat menjadi teladan dari peserta didik yang merupakan pengikutnya, sering kita lihat guru dapat menjadi motivator membaca dengan cara mewajibkan siswanya membaca dahulu pelajaran yang akan disampaikan, namun sebelum itu guru yang baik telah membaca materi yang akan dibahas, sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik dan tercapai tujuannya.
      Pembaca yang baik akan dapat memahami isi dari bacaan yang dibacanya, urutan yang dibaca juga pemahaman isi dari buku sesuai dengan yg dimaksud oleh penulis atau pengarangnya.
        Pustakawan adalah orang yg sangat dibutuhkan oleh pembaca untuk memudahkan pembaca menemukan buku yang ingin dibaca, juga sebai teman diskusi, konsultasi tentang buku yg diperlukan, biasa pustakawan berkawan akrab dengan para penulis ataupun penyusun skripsi, makalah, desertasi juga thesis, mereka dengan kemampuan yang mumpuni akan sangat membantu kelancaran dalam menulis atau menyusun tugas.
   Bupati kab. Bogor Bunda Nurhayanti merupakan orang yang tak pernah jauh dari buku, sejak kecilnya malah beliau adalah kutu buku yang selalu menyayangi dan mencintai buku, dengan buku pula beliau menjadi bupati dari jenjang karir, keteladanan yang sangat perlu dicontoh oleh para generasi muda, khususnya kabupaten bogor.
        Dengan kolaborasi pembaca, pustakawan dan bupati kita dapat menggerakkan masyarakat untuk membaca, bupati dengan wewenangnya, pustakawan dengan kepiawaiannya dan pembaca sebagai penggeraknya, kita dapat mewujudkan bogor membaca sebagai kebutuhuan, kebiasaan dan keinginan, agar bangsa ini menjadi bangsa yang terbaik di dunia, aamiin.

Parungpanjang, 5 APRIL 2016
Setelah bersusah-payah menulis di waktu yang tersisa.
D.R.Hidayat
Guru Penjas SMPN 2 Cigudeg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP