Jurnal Senam

*SALTO DEPAN TANPA RAGU PENUH KEYAKINAN*

Mendapat tugas mengajar pendidikan jasmani atau olahraga adalah hal yang sangat menarik karena dalam pertemuannya tidak dilaksanakan dalam kelas, lebih banyak aktifitas dilaksanakan di luar kelas dan kegiatan yang dilaksanakan lebih banyak meningkatkan keterampilan sambil mendapatkan pengetahuan sekaligus. Dari beberapa kompetensi dasar yang diberikan kepada siswa ada beberapa hal yang dapat disampaikan dan siswa dapat menggunakannya dalam aktivitas menguasai kemampuan kompetensi dasar secara umum, siswa dapat menguasai kompetensi dasar yang diberikan oleh guru secara sederhana maupun yang diberikan tahap demi tahap. Namun ada beberapa materi dalam kompetensi dasar yang siswa tidak bisa menguasai secara maksimal dikarenakan hambatan-hambatan yang timbul dalam pembelajaran. Hambatan yang timbul ini bisa dikarenakan materi yang terlalu sulit atau juga dikarenakan siswa yang tidak bisa melakukan gerakan sesuai dengan apa yang diarahkan oleh guru. Salah satunya adalah materi senam lantai yang merupakan kegiatan dasar melakukan gerakan-gerakan dalam pembelajaran senam. Seperti saat ini pembelajaran dengan kompetensi dasar menguasai salto depan, pengertian Salto depan atau  front somervault adalah gerakan mengguling (roll) di udara ke arah depan. Supaya badan dapat berputar di udara, sikap badan harus bulat. Poros putaran gerakan salto disebut sumbu putaran transfersal. Jika dilihat gerakan salto ini sama dengan putaran pada  roll (guling) depan, hanya saja keterampilan salto ini dilakukan di udara.
Putaran salto minimal harus 360 derajat. Satu putaran ini disebut dengan  single salto, karena badan hanya memutar satu kali putaran. Jika derajat putarannya ditambah, misalnya sekitar 45 derajat, maka hasil putaran (mendarat) akan berbentuk dalam posisi telungkup, putaran salto ke depan juga bisa dilakukan dua kali atau  double salto. Cara melakukan salto depan adalah sebagai berikut.
Awalan  :  Lakukan awalan beberapa langkah dengan tumpuan kuat.
Tolakkan  :  Lakukan tolakan dengan kedua kaki ke atas dengan kuat, bersamaan dengan kedua lengan diayun kuat ke atas.
Layangan  :  Saat mencapai titik loncatan maksimal, kedua tangan memeluk lutut, dan kepala menunduk.
Pendaratan  :  Menjelang pendaratan, pegangan tangan dilepaskan, kedua lutut diluruskan, kemudian mendarat dalam posisi berdiri.
Dari urutan gerakan sesuai dengan pemaparan di atas kemudian ada beberapa permasalahan yang ditemui yaitu
siswa sulit dan tidak berani melakukan salto depan, dari penjelasan melakukan salto depan menggunakan kegiatan pembelajaran dengan membaca buku siswa tentang materi salto depan juga penjelasan secara menonton video pembelajaran serta melakukan praktek ternyata siswa mendapatkan beberapa kesulitan diantaranya siswa ada yang bertanya, "pak, ternyata sulit sekali melakukan salto depan, gimana sih supaya kita bisa?" Ada juga yang berkata," Gimana sih pak untuk menghilangkan rasa ragu-ragu ketika akan salto depan, dari awal saya langsung tidak yakin." Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka ketakutan akan cedera saat akan melakukan salto depan.

Dari ketiga permasalahan tersebut timbul keinginan untuk menemukan cara bagaimana pembelajaran salto depan yaitu siswa dapat melakukan salto depan dengan baik dan benar, namun kenyataannya pada saat melakukan salto depan maupun saat melakukan latihan siswa dihadapkan dengan permasalahan permasalahan yang timbul saat melakukan awalan.

Kemudian dari hasil yang diharapkan agar nilai keterampilan salto depan yang baik dan benar tanpa keraguan salah gerakan atau cedera, dalam hal ini siswa memerlukan motivasi dan juga bantuan untuk melakukan salto depan secara baik dan benar tanpa khawatir mendapatkan cedera.

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat oleh guru maka siswa melaksanakan beberapa kegiatan sesuai dengan arahan guru, diantaranya adalah : siwa memulai melakukan salto depan diawali dengan gerakan guling depan. Setelah mampu melakukan guling depan dengan baik tanpa ragu gunakan bangku atau alat bantu seperti peti setinggi 30 cm sebagai titik lompat, nah saat ini mulai siswa diberi motivasi agar mau melakukan dengan baik, bila sudah menguasai tingkat lanjutannya adalah melakukan gerakan guling depan diawali awalan jongkok dari bangku dengan menjatuhkan badan ke matras, awalnya siswa masih ragu namun setelah diberikan contoh teman yang sudah bisa melakukan maka mereka mulai mencobanya. Selanjutnya siswa melakukan gerakan guling depan diawali awalan berdiri dari bangku dengan menjatuhkan badan ke matras, gerakan ini dilakukan bila tahapan sebelumnya sudah dikuasai. Bila sudah bisa gerakan sebelumnya mulailah sisw melakukan gerakan salto depan dari atas bangku dengan awalan lompat ke matras, bila masih ada kekurangan bisa diulangi sambil diperbaiki kesalahan yang dilakukan. Siwa yang sudah mulai menguasai tingkatkan dengan melakukan gerakan salto depan diawali awalan jongkok kemudian melompat dari bangku dengan kembali jongkok ke matras.
Tahapan yang mulai banyak kesulitan yaitu melakukan gerakan salto depan diawali awalan melangkah ke arah matras. Terakhir dan bila sudah mampu melakukan salto dengan langkah lanjutkan dengan melakukan gerakan salto depan diawali awalan lari ke arah matras.

Kesimpulan dari kegiatan latihan salto ini adalah siswa tidak takut dan ragu-ragu melakukan gerakan salto depan mulai dari awalan sampai posisi akhir, hasil penilaian gerakan salto setelah diberikan latihan akan lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Siswa yang semula tidak punya keberanian untuk melaksanakan gerakan salto akan menjadi berani untuk melakukan salto.

Urutan kegiatan ini akan berbeda hasilnya pada anak yang melakukan kegiatan salto dengan ragu-ragu atau tidak berani melakukan gerakan salto depan, jadi harus dipisahkan antara siswa yang sudah bisa melakukan dengan benar dan siswa yang belum berani melakukan kegiatan salto depan. Untuk siswa yang sudah lampu melakukan gerakan salto depan dengan baik maka diberikan kesempatan untuk membantu guru melakukan bantuan kepada siswa atau temannya yang belum bisa melakukan salto dengan baik.
Dari hasil yang telah didapatkan setelah melakukan salto depan dengan baik guru memberikan penilaian keterampilan untuk salto depan yang baik dan benar, kemudian guru memberikan penjelasan berupa arahan tentang gerakan yang baik dan benar dan juga membuat laporan nilai keterampilan salto depan berdasarkan kemampuan siswa. Untuk siswa yang telah mendapatkan hasil baik maka diberikan pengayaan berupa salto depan dengan awalan berlari untuk siswa yang belum mendapatkan nilai keterampilan salto depan yang baik maka diberikan latihan atau remedial agar mereka dapat melakukan gerakan salto depan minimal memenuhi kriteria gerakan yang sederhana.

Dalam pelaksanaannya awalnya akan menemukan banyak kesulitan untuk mengajarkan salto depan ini, penyebab utamanya adalah siswa yang ragu untuk melakukan gerakan salto depan juga dikarenakan belum menguasai dan mampu melakukan gerakan pendahuluannya seperti gerakan guling depan, guling belakang dan lompat harimau, sedapat mungkin bila guru menemukan permasalahan seperti di atas sebaiknya sebelum masuk pembelajaran salto depan didahului dengan tes awal melakukan gerakan dasar guling depan dan guling belakang serta memberikan latihan untuk siswa yang belum menguasai secara baik gerakan-gerakan dasarnya.
Akhir kegiatan diberikan waktu untuk tanya jawab dan merefleksikan apa yang telah didapatkan setelah mendapatkan materi tentang salto depan, semua yang telah diberikan guru dan telah dilaksanakan siswa dianalisis bersama sehingga siswa mendapatkan manfaat melaksanakan gerakan salto depan, yang paling penting adalah mengaplikasikan kegunaan dari mempelajari gerakan salto depan dalam kondisi yang darurat misalkan jatuh dari kendaraan atau lainnya sehinga diperlukan kemampuan melindungi kepala dari benturan yang membahayakan jiwa.

Semoga dari apa yang telah dilaksanakan dalam best practice ini dapat digunakan oleh teman-teman yang pernah mengalami kesulitan saat memberikan pembelajaran salto depan, juga mendapatkan manfaat dari pemaparan secara sederhana ini. Mohon masukan dan saran untuk perbaikan dari best practice ini agar lebih bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP