*Siswa “Lem” (Siswa yang jarang bergerak, sukanya diam terus di bangku, berteman hanya dengan teman sebangku)*

by *AKI*

Kelas merupakan satu komunitas yang unik, ada berbagai macam karakter, kejadian, situasi, kondisi, problem dan hal lain yang bisa ditemukan di dalamnya. Guru sebagai top manager dalam kelas dituntut harus mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk mengelola dan menjadikan kelas sebagai tempat paling menarik, atraktif dan menjadikan siswa betah dan bangga dengan kelasnya, namun ada kalanya beberapa siswa  belum dapat menyesuaikan diri dengan irama kelasnya, misalnya ada anak yang menyendiri dan tidak menyukai kelas yang gaduh dan berisik, padahal kelas itu adalah kelas yang aktif dan banyak kegiatan yang dilakukan, tipe anak seperti ini biasanya tidak suka bergerak dan lebih banyak ada di bangkunya mulai sejak awal masuk sampai pulang sekolah. Biasanya pula anak tersebut hanya mempunyai teman dekat yaitu teman sebangkunya, bagaimana kita sebagai guru menyikapinya?

Dalam hal ini ada satu kejadian yang sepertinya bisa saja terjadi di mana saja, anak yang pendiam ini punya kebiasaan selalu datang paling dahulu dan pulang paling terakhir, karena dia menghindari interaksi dengan teman lainnya, seringkali dalam proses pembelajaranpun dia hanya banyak diam dan asik dengan kesibukannya sendiri dan tidak menghiraukan sekitarnya, teman sebangkunya kadangkala juga punya karakter yang sama sehingga keduanya akan punya kebiasaan yang sama, efek dari kondisi ini anak akan tertinggal dari teman-temannya, apalagi bila guru tidak memperhatikan siswa secara keseluruhan. Akibatnya anak bisa ketinggalan materi pelajaran dan makin membuatnya tidak percaya diri, juga akan menimbulkan rasa tidak suka kepada lingkungannya, kelasnya, teman-temannya bahkan kepada gurunya, bila ini dibiarkan akan makin menjadikan anak tertinggal pelajaran.

Anak yang lebih banyak diam di kelas cenderung menutup diri biasanya punya sesuatu hal yang tidak bisa dia ungkapkan kepada siapapun, anak menyendiri dan selalu asik dengan kesendiriannya perlu perhatian agar mereka dapat bersosialisasi dalam lingkungannya, bila dibiarkan anak akan menjadi lebih tertutup dan sulit untuk bergaul. Untuk mengatasi anak yang mempunyai karakter seperti ini diperlukan konseling agar anak bisa melepaskan diri dari kebiasaannya.

Hal pertama yang bisa dilakukan guru adalah melakukan pengamatan secara seksama, pengamatan yang dilakukan dapat dilakukan setiap waktu, memperhatikan dan mencatat setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa tersebut, memperhatikan situasi dan kondisi yang menyebabkan anak mempunyai perilaku tidak dapat meninggalkan bangkunya dan hanya bisa berteman dengan teman sebangkunya. Selanjutnya melakukan wawancara dengan teman sebangkunya, teman lain yang ada di sekitarnya, guru yang mengajar di kelasnya, teman sepermainannya di rumah dan yang paling penting mewawancarai keluarga terdekatnya.

Dari hasil pengamatan dan wawancara yang sudah didapat guru dapat membuat analisa singkat mengenai penyebab anak menjadi pendiam dan tidak bisa bergaul dengan teman yang lainnya, setelah itu kita dapat mendiskusikan dengan teman sejawat atau mencari referensi tentang penanganan anak yang mengalami kejadian seperti ini.

Tahap selanjutnya adalah mulai mengaplikasikan apa yang telah didapat untuk diterapkan kepada anak tersebut, pola perbaikan yang dilaksanakan sebaiknya bertahap dan disosialisasikan kepada teman-temannya dan juga terutama kepada keluarga di rumah, tanpa bantuan dan dukungan dari komponen tersebut tindakan yang akan kita lakukan akan kurang bermakna dan mendapatkan hasil yang optimal.

Bila dalam pelaksanaan menemukan hambatan sebaiknya guru mencari penyelesaian masalah disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan penanganan anak yang mempunyai permasalahan tidak bisa bergaul dengan teman lainnya, masih banyak cara lain misalnya dengan menggunakan penanganan langsung dengan mendekati anak yang bersangkutan dan mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalahnya.

Demikian beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mensikapi anak yang pendiam dan kurang bisa beradaptasi dengan sekitarnya, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP