Guru dan Membaca Buku

Guru adalah orang pertama yang mengajarkan segala macam ilmu kepada siswanya, guru dapat pengetahuan dari belajar dan membaca, setiap guru wajib membaca dan menulis sebelum memulai transfer ilmu kepada siswanya, dengan pengetahuan yang berdasar dan mempunyai fakta kebenaran guru mengajarkan pengetahuan kepada siswanya. Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. (Wikipedia), keterampilan mendidik, mengajar, membimbing diperoleh melalui pembelajaran menjadi guru, juga mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi dapat diperoleh dari belajar dan mengalami serta membaca dari sumber yang dapat dipercaya sehingga guru mempunyai semua kemampuan tersebut.

Membaca adalah suatu kegiatan memahami simbol-simbol bacaan, mencernanya dan menyimpannya dalam fikiran, Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Kegiatan membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Sedangkan kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan saksama yang dilakukan untuk mengrti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis. Kemampuan membaca setiap individu berbeda satu-sama lain, karena setiap manusia mempunyai cara berbeda dalam membaca, mengingat, memahami dan menyampaikan. Dengan membaca maka transfer pengetahuan akan terjadi, banyak sekali yang kita baca setiap hari, sampai hal yang tidak pentingpun kadang kita baca, misalnya iklan dan  update dari teman tentang status ataupun iklan-iklan yang kadang tidak sengaja dibaca. Membaca adalah kebutuhan manusia, tanpa membaca manusia akan tersesat, penguasaan akan membaca ini sangat penting artinya bila kita ingin memahami, mengetahui dan juga alat untuk memecahkan berbagai persoalan, terutama sekali membaca dan memahami petunjuk dari bacaan.

Buku adalah sekumpulan kertas bertulisan yang dijadikan satu. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang sama dan disusun menurut kronologi tertentu, dari awal bahasan sampai kesimpulan dari bahasan tersebut. Jenis buku ada bermacam-macam, bukan hanya buku ilmu pengetahuan saja, tetapi juga ada buku cerita, buku komik, buku novel, dan sebagainya. Biasanya buku mempunyai ukuran tertentu yang membedakannya dengan penyatuan kertas bertulisan lainnya. Umumnya buku mempunyai ukuran yang memudahkannya untuk digenggam atau dibawa-bawa oleh seseorang. Tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Kepraktisan menjadi tujuan utama lain dari buku

Buku secara nyata adalah satu bentuk yang berisi catatan-catatan yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi secara lengkap, dalam hal ini buku dapat dibuat dalam lembaran kertas, daun kering, kain bahkan batu, bertambah moderen lagi sekarang buku dalam bentuk elektronik, berbagai macam buku ini berisi informasi dan pengetahuan dan ilmu yang berguna untuk manusia,  berbagai disiplin ilmu menggunakan buku sebagai sumber pengetahuan, buku dapat disimpan sebagai tempat menemukan jawaban bila diperlukan, atau buku sebagai pengingat atas kejadian yang telah dilewati.

Guru dan membaca buku adalah hal yang mutlak, tidak bisa dipisahkan karena buku dan guru adalah dua hal yang menyimpan pengetahuan untuk disampaikan kepada siswa, buku tanpa guru akan ada sesuatu hal yang hilang yaitu penjelasan, tanpa penjelasan yang benar maka isi buku bisa jadi akan menjadi sia-sia demikian juga dengan guru tanpa buku seakan sosok yang kurang berkesan karena akan menjadi seperti siaran ulangan tanpa ada sesuatu hal yang baru, guru yang jarang membaca akan menjadi hambar dalam penyampaiannya, ada kalanya ada yang terlewat atau terlupakan oleh guru, ini dapat di segarkan kembali dengan membaca buku, guru yang kurang membaca akan menjadi guru yang statis tidak bertambah pengetahuannya, keterampilannya juga, karena mengandalkan apa yang pernah dialami dan pernah dibaca tanpa pernah melihat lagi pembaharuan ataupun evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan maka peranan guru dalam membaca buku juga akan dapat menjadi motivasi untuk siswa dalam membaca menjadi contoh dan panutan, dapat pula menjadi bahan diskusi menarik mengenai buku yang telah dibaca guru bersama dengan siswa dengan demikian guru dan membaca buku akan menjadi sangat penting dalam pembentukan keteladanan dan pembiasaan karakter yang baik sehingga manfaat membaca dapat diperoleh dengan maksimal.


Aki D.R. Hidayat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP