Kumpulan Puisi Hari Anak
Karya sahabat Komed (Komunitas guru pembuat Media pembelajaran)
*Permataku*
Secercah harap menyembul
Saat pertama ku dengar tangismu
Di pagi sunyi yg sepi
Kau gugah seisi bumi
Binar matamu
Bagai permata yg indah
Tatap penuh asa
Melambung tinggi impian
Segera tumbuh matahariku
Gapai duniamu penuh semangat
Dalam gemerlap bintang
Raihlah mimpimu
Bersimpuh kebersujud
Kutangkup doa kepadaNya
Jadikan anakku bercahaya
Terangi jalan surgaku
#Puisi anak
Aki-250717
*Cintaku*
Kau adalah anugrah ku
Yang selalu kurindu
Tetaplah menjadi tambatan hatiku
Yang selalu ada dalam doaku
Hari pun berlalu,
Kini kau menjadi pelipur rindu
Karena kau jauh dariku
kau sedang menuntut ilmu
Anakku...Kejarlah
Cita-citamu
Doaku selalu menyertai setiap langkahmu.
#untukanakku dipondok
*karya Umi Desi*
*Anak adalah anak*
Ketika kita membuka lembaran putih
Ketika kita tulis dengan doa dan pengharapan
Itu yang namanya cinta
Ketika kita tulis di lembaran kedua dengan was was dan kegalauan
Itupun yang namanya kasih
Ketika dilembaran berikutnya
kita isi dengan amarah itu yang namanya sayang
Ketika lembar demi lembar kita penuhi dengan kebahagiaan, tangis, duka, kemesraan
Semua ujud dari cinta kasih sayang orang tua pada anak kita
Anak adalah anak
Yang tertawa saat kita memeluknya
Anak adalah anak yang meminta tanpa tahu apakah kita punya.
Anak adalah anak yang tak tahu kita menangis saat kata katanya melukai
Anak adalah anak yang bisa terluka bila wicara kita menghardik
Anak adalah anak yang
Dengan kekuatannya mampu mengusung tandu terakhir kita
Anak adalah anak yang dengan doanya mampu meringankan dosa orang tuanya
Jika kami salah tiada mau mangalah
Jika anak salah harus mengaku salah
Kami bukan org tua sempurna nak
Kami pun berada nya salah
Kami pun beradanya khilaf
Tuntun kami jika kami renta, seperti kami menuntunmu berjalan
Ganti pampers kami nak
Seperti kami dulu mengganti popokmu
Anak ku...sepenggal galah tak kan bisa menandingi cinta kasih sayang kami...untukmu..
Cintai kami tiada terukur...untukmu anakku..
*Karya ibu koor bogor*
*Younie*
Nak, ibu menyayangimu..
Lebih dari yang kau bayangkan..
Tetaplah tegar dan kuat
Dalam menghadapi kehidupan
Tanamkan iman di hatimu..
Ingatlah selalu yang menciptakanmu..
Cintailah Dia lebih dari apapun..
Walau keluargamu sekalipun ..
Kau tak boleh berpaling dari- Nya
Karena kau akan kembali pada- Nya
Maka tetaplah berada di jalan-Nya
Walau rasanya kadang...
seperti Berjalan di atas duri..
Tapi bila kau nikmati..
Akan terasa damai dan menenangkan
Dalam mengarungi kehidupan..
*Karya mahmudah*
*Maafkan Ibumu*
Maafkan Ibumu Nak...
jika salah dalam memahami perasaanmu
Meski sudah mencoba larut dalam rasa
Maafkan Ibumu Nak
jika tak mampu mengerti keinginanmu
Meski sudah sekuat tenaga coba melayanimu
Maafkan Ibumu Nak
jika tak pandai membaca bahasa tubuhmu
Meski mata tak henti memandangmu
Tetaplah semangat meraih mimpimu, sebab kau adalah harapan ku
Teruslah berjuang, sekuat tenaga aku mendukungmu
Tetaplah pada jalan Allah
Doaku menyertaimu
Karya Tuti Wardiyanti
*Tanah Moyangmu*
Riuh kota kau pijak
Diantara deru bisingnya kendaraan
Yang lalu lalang tak berhenti
Bahkan di malam hari
Niatmu tuk meraih ilmu
Memperkaya pengetahuan
Memperbaiki keberadaban,
Setinggi langit kau idamkan
Anakku,
Jika semua tlah kau dapatkan
Ingatlah kampung tempatmu di lahirkan
Junjunglah dan bukakan
Keberadapan yang kau janjikan
Anakku,
Rumput hijau di tanah lapang
Saksi bisu saat kau teriakkan
Aku akan memajukan kampungku!
Anakku,
Waktu telah berlalu
Pulanglah jika kau telah berhasil dengan impianmu
Tanah kelahiran menunggumu
Tuk kau goreskan
Ladang amal sholehmu
Anakku,
Mumpung rindu ini masih ada
Tergantung menyambut kedatanganmu
Secercah cahaya tuk kehidupan kampungmu
Yang lama membisu
Dalam keterbelakangan ilmu
Karya : Mahmudah
*Di perantauan*
Hari ini
Kulepas ikhlas wahai anakku
Walau tenggorokan terasa kering kerontang
Air mata jatuh bimbang
Menyaksikanmu berjalan
Meninggalkan ibu sendirian
Nak,
Selamat berjuang di medan kehidupan
Tanpa ayah, ibu disampingmu
Dalam meraih impian
Nak,
Janganlah menangis
Jangan bimbang dan ragu
Tetaplah terus menatap ke depan
Itu semua tuk kebaikanmu
Di masa depan
Nak,
Kajilah semua ilmu yang kau terima
Taatlah pada gurumu
Sayangilah temanmu
Karna mereka adalah keluargamu,
Yah..keluargamu selama di perantauan
Nak,
Ibu hanya bisa mendoakanmu
Walau jarak memisahkan kita
Tak berarti ibu melupakanmu
Ibu selalu mendukungmu
Mewujudkan cita citamu
*Permataku*
Secercah harap menyembul
Saat pertama ku dengar tangismu
Di pagi sunyi yg sepi
Kau gugah seisi bumi
Binar matamu
Bagai permata yg indah
Tatap penuh asa
Melambung tinggi impian
Segera tumbuh matahariku
Gapai duniamu penuh semangat
Dalam gemerlap bintang
Raihlah mimpimu
Bersimpuh kebersujud
Kutangkup doa kepadaNya
Jadikan anakku bercahaya
Terangi jalan surgaku
#Puisi anak
Aki-250717
*Cintaku*
Kau adalah anugrah ku
Yang selalu kurindu
Tetaplah menjadi tambatan hatiku
Yang selalu ada dalam doaku
Hari pun berlalu,
Kini kau menjadi pelipur rindu
Karena kau jauh dariku
kau sedang menuntut ilmu
Anakku...Kejarlah
Cita-citamu
Doaku selalu menyertai setiap langkahmu.
#untukanakku dipondok
*karya Umi Desi*
*Anak adalah anak*
Ketika kita membuka lembaran putih
Ketika kita tulis dengan doa dan pengharapan
Itu yang namanya cinta
Ketika kita tulis di lembaran kedua dengan was was dan kegalauan
Itupun yang namanya kasih
Ketika dilembaran berikutnya
kita isi dengan amarah itu yang namanya sayang
Ketika lembar demi lembar kita penuhi dengan kebahagiaan, tangis, duka, kemesraan
Semua ujud dari cinta kasih sayang orang tua pada anak kita
Anak adalah anak
Yang tertawa saat kita memeluknya
Anak adalah anak yang meminta tanpa tahu apakah kita punya.
Anak adalah anak yang tak tahu kita menangis saat kata katanya melukai
Anak adalah anak yang bisa terluka bila wicara kita menghardik
Anak adalah anak yang
Dengan kekuatannya mampu mengusung tandu terakhir kita
Anak adalah anak yang dengan doanya mampu meringankan dosa orang tuanya
Jika kami salah tiada mau mangalah
Jika anak salah harus mengaku salah
Kami bukan org tua sempurna nak
Kami pun berada nya salah
Kami pun beradanya khilaf
Tuntun kami jika kami renta, seperti kami menuntunmu berjalan
Ganti pampers kami nak
Seperti kami dulu mengganti popokmu
Anak ku...sepenggal galah tak kan bisa menandingi cinta kasih sayang kami...untukmu..
Cintai kami tiada terukur...untukmu anakku..
*Karya ibu koor bogor*
*Younie*
Nak, ibu menyayangimu..
Lebih dari yang kau bayangkan..
Tetaplah tegar dan kuat
Dalam menghadapi kehidupan
Tanamkan iman di hatimu..
Ingatlah selalu yang menciptakanmu..
Cintailah Dia lebih dari apapun..
Walau keluargamu sekalipun ..
Kau tak boleh berpaling dari- Nya
Karena kau akan kembali pada- Nya
Maka tetaplah berada di jalan-Nya
Walau rasanya kadang...
seperti Berjalan di atas duri..
Tapi bila kau nikmati..
Akan terasa damai dan menenangkan
Dalam mengarungi kehidupan..
*Karya mahmudah*
*Maafkan Ibumu*
Maafkan Ibumu Nak...
jika salah dalam memahami perasaanmu
Meski sudah mencoba larut dalam rasa
Maafkan Ibumu Nak
jika tak mampu mengerti keinginanmu
Meski sudah sekuat tenaga coba melayanimu
Maafkan Ibumu Nak
jika tak pandai membaca bahasa tubuhmu
Meski mata tak henti memandangmu
Tetaplah semangat meraih mimpimu, sebab kau adalah harapan ku
Teruslah berjuang, sekuat tenaga aku mendukungmu
Tetaplah pada jalan Allah
Doaku menyertaimu
Karya Tuti Wardiyanti
*Tanah Moyangmu*
Riuh kota kau pijak
Diantara deru bisingnya kendaraan
Yang lalu lalang tak berhenti
Bahkan di malam hari
Niatmu tuk meraih ilmu
Memperkaya pengetahuan
Memperbaiki keberadaban,
Setinggi langit kau idamkan
Anakku,
Jika semua tlah kau dapatkan
Ingatlah kampung tempatmu di lahirkan
Junjunglah dan bukakan
Keberadapan yang kau janjikan
Anakku,
Rumput hijau di tanah lapang
Saksi bisu saat kau teriakkan
Aku akan memajukan kampungku!
Anakku,
Waktu telah berlalu
Pulanglah jika kau telah berhasil dengan impianmu
Tanah kelahiran menunggumu
Tuk kau goreskan
Ladang amal sholehmu
Anakku,
Mumpung rindu ini masih ada
Tergantung menyambut kedatanganmu
Secercah cahaya tuk kehidupan kampungmu
Yang lama membisu
Dalam keterbelakangan ilmu
Karya : Mahmudah
*Di perantauan*
Hari ini
Kulepas ikhlas wahai anakku
Walau tenggorokan terasa kering kerontang
Air mata jatuh bimbang
Menyaksikanmu berjalan
Meninggalkan ibu sendirian
Nak,
Selamat berjuang di medan kehidupan
Tanpa ayah, ibu disampingmu
Dalam meraih impian
Nak,
Janganlah menangis
Jangan bimbang dan ragu
Tetaplah terus menatap ke depan
Itu semua tuk kebaikanmu
Di masa depan
Nak,
Kajilah semua ilmu yang kau terima
Taatlah pada gurumu
Sayangilah temanmu
Karna mereka adalah keluargamu,
Yah..keluargamu selama di perantauan
Nak,
Ibu hanya bisa mendoakanmu
Walau jarak memisahkan kita
Tak berarti ibu melupakanmu
Ibu selalu mendukungmu
Mewujudkan cita citamu
Komentar
Posting Komentar