COACHING FOR TEACHER

Coaching adalah sebuah proses percakapan, namun bukan hanya sebuah percakapan biasa. Coaching berbeda dengan mengajari (teaching) atau pelatihan (training) atau memberi nasehat (advice giving). Coaching bukan juga proses komunikasi yang menitik beratkan pada isi (content).

Coaching adalah sebuah proses mem-fasilitasi seseorang atau sekelompok orang melalui bertanya dan memberikan feedback. Coaching merupakan sebuah proses bagaimana kita mengoptimalkan fungsi otak kita melalui sebuah proses yang ter-struktur untuk mendapatkan kinerja yang lebih efektif.

Seorang coach akan berperan laksana cermin bagi client-nya dan tidak memberikan solusi. Solusi yang tercapai di akhir sebuah sessi coaching, murni dan mutlak diperoleh dari penggalian segala potensi diri, pengalaman, kontemplasi, kesadaran puncak dan logika-logika yang dimiliki client berdasarkan nilai dan kepercayaan yang diyakininya, serta semua meta-program yang beroperasi di kesadaran dan di bawah kesadarannya.

Coaching adalah sebuah proses penemuan diri sendiri yang mengesankan. Melalui proses ini, proses aktualisasi diri akan lebih terstruktur, obyektif, mudah dilakukan dan dengan hasil yang sustainable.

Ada 7 faktor yang berpengaruh pada kesempurnaan sebuah proses coaching, yang menjadikan coaching, benar-benar “coaching":

1. Percakapan terstruktur dan penuh makna antara coach dan client.
2. Percakapan yang reflektif untuk menemukan yang sebenarnya dari yang diucapkan.
3. Percakapan yang membuat perubahan yang generatif.
4. Percakapan yang sistematik.
5. Percakapan yang semuanya ditujukan untuk aktualisasi diri.
6. Percakapan yang diarahkan pada implementasi untuk mewujudkan hasil yang diinginkan sesuai rencana dan tujuan yang terukur.
7. Percakapan yang membawa Anda menemukan yang Anda harapkan.

Untuk mencapai kesempurnaan proses coaching, ada paling tidak 5 hal yang harus ada:

Pertama dan Utama — Jiwa dan Pikiran Anda Harus Benar.

Coaching (bukan consulting, mentoring, therapy, and training) didasarkan pada psikologi dari sisi luhur dan cerdas alamiah manusia. – Psikologi Aktualisasi Diri. Mengapa? Karena coaching sebenarnya adalah untuk kesehatan jiwa dan pikiran. Coaching hanya ditujukan untuk mereka yang telah siap merangkul perubahan yang akan mengganggu keseimbangan kehidupan Anda.

Coaching hanya cocok untuk mereka yang telah siap ditantang dan berkembang dengan disiplin yang kuat. Inilah yangmembedakan coaching dengan terapi. Terapi ditujukan bagi mereka yang jiwa dan pikirannya tidak sehat dan keluar dari masa lalunya, untuk kemudian menjadi lebih baik. Coaching hanya ditujukan untuk siapa saja yang siap memasuki perubahan yang generative terhadap ego-strength-nya (nyali hidup)

Kedua, Objective atau Tujuan Anda harus Benar.

Tujuan coaching adalah untuk mem-fasilitasi sebuah proses membebaskan potensi diri menuju aktualisasi diri. Itulah mengapa seorang coach tidak perlu ahli dalam content atau substansi coaching, tetapi seorang coach adalah seorang yang ahli dalam hal memfasilitasi proses berpikir, menemukan yang diinginkan dan arti, niat serta keyakinan yang melandasinya. Kadang-kadang seorang coach akan menantang dan memprovokasi client, untuk mengkonfirmasi tujuan yang akan dicapai.Itulah mengapa seorang coach yang hebat mampu membantu menemukan tujuan utama dan apa yang benar-benar diinginkan oleh clientPertanyaan pertama dari seorang coach adalah: Apa yang Anda Inginkan? Dan pertanyaan terakhirnya adalah, apakah Anda telah mendapatkannya? Coach juga akan bertanya, bagaimana Anda tahu kapan Anda telah mendapatkan hasil yang diinginkan. Dan bagaimana cara Anda melihat atau mengukur perubahannya.

Ketiga, Perubahan Anda Harus Benar.

Dalam coaching, perubahan yang difasilitasi oleh coach adalah perubahan yang generative, bukan perubahan perbaikan atau penyembuhan. Perubahan ini harus membuat client berubah perilakunya secara evolutioner dan transformatif.

Ada 3 jenis coaching sesuai perubahan yang diinginkan: performance coaching, developmental coaching dan transformative coaching.

Keempat, Pola Berpikir Anda Harus Benar.

Epistemologi dari coaching adalah berfikir dan bertanggap secara sistematis dan holistis melalui kesadaran reflektif diri.

Kelima, Percakapan Anda Harus Benar.

Coaching adalah bukan sebuah percakapan biasa. Percakapan didalamnya mengandung arti-arti yang mengarahkan Anda pada kejelasan tujuan, keputusan, perencanaan, perubahan dan sebagainya.

Coaching for teacher
Merupakan satu hal yang menjadi tantangan seorang coach, tingkatan pengetahuan dan pemahaman yang berbeda kadang akan menyulitan penyampaian coaching, sebaiknya coaching untuk guru dilaksanakan secara individual setelah coch memahami karakter dan tingkat pengetahuan seorang guru yang akan jadi kliennya, disinilah dibutuhkan data dari observasi atau dapat juga dilakukan dengan wawancara sebelum melaksanakan coaching for teacher, untuk pelaksanaan yang klasikal juga diperlukan pemahaman yang intens kepada tiap indivudu yang menjadi klien, kemampuan seorang coach akan terlihat bila dapat memahami dan memberikan yang terbaik.

Tahapan yang perlu dilakukan seorang coach sebelum melakukan coaching for teacher adalah sebagai berikut :
1. Mengenal terlebih dahulu individu.
2. Memberikan rasa percaya diri dan dapat mempercayai coach yang akan memberikan coaching.
3. Membuat catatan tentang kemampuan awal dari klien
4. Menganalisa apa saja kebutuhan klien, dapat dilihat dari hasil observasi atau wawancara
5. Membuat program yang sederhana dan di konsultasikan dengan para ahli serta memyampaikan kepada klien.
6. Melaksanakan program yang sudah dibuat.
7. Membuat evaluasi untuk perbaikan atau melihat perkembangan dari klien.

Namun semua yang disampaikan di atas belum tentu dapat terlaksana dengan baik, kemampuan coach sangat diperlukan untuk tetap memperbaharui apa yang pernah dilaksanakan.

Demikian selintas tentang coaching, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP